Sesudah Hujan,Dahlia
Faisal Tehrani
Sesudah hujan menitis pada atas bumbung rumah kita,
Dahlia,
Engkau pun ku bawa bersiram,
di telaga yang penuh lumut hitam,
seperti lendir-lendir kenangan,
yang telah kita harungi bersama
Inikan tempat mencuci Balsam,
keldai tua kita,
ini juga takungannya memberi seisi desa,
minum kala hujan sedikit segan,
sekarang di sini aku membasuh
gaun putihmu yang berbasah darah itu
dan pada subuh mereka mendatangi kita
melepaskan titik-titik peluru berjuraian
lebat dan keras
aku sudah pun tahu
aku bakal kehilanganmu
jangan nangis, Dahlia
sesudah hujan kita akan pergi
meski di sana nanti,
tiada perigi untuk mencuci luka ini
Sempena perjuangan kita
Senyumlah kembali
Untuk puisi Faisal Tehrani, saya hanya menyukai puisi ini sahaja. Yang lain langsung tidak berkenan di hati saya. Dalam puisi ini saya merasai kesakitan dan pedih akibat perang walau lewat bait kata.